Mantap!! Gara-Gara Gas Mahal, Pria Ini Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air!

Mantap!! Gara-Gara Gas Mahal, Pria Ini Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air!

Baca Juga




BANDUNG - Siapa kira, mahalnya sumber energi seperti gas dan melimpahnya sumber daya air menginspirasi seorang mahasiswa menciptakan sumber energi. Seperti yang dilakukan Dede Miftahul Anwar, 22.
Melalui tekadnya yang kuat, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini menciptakan kompor berbahan dasar air. Dede mengaku inovasi ini dilakukannya setelah melihat naiknya harga dan kelangkaan elpiji di tengah-tengah masyarakat.
 
“Saya berpikir bagaimana agar masyarakat tidak ketergantungan gas,” jelasnya saat ditemui di salah satu bank swasta, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, belum lama ini.
Die bercerita, tekadnya membuat elpiji berbahan air sudah ada sejak duduk di bangku SMA. Namun baru direalisasikan setelah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sejak saat itu, tepatnya 2013, Dede membentuk sebuah tim beranggotakan tiga orang. Kemudian kembali melakukan perekrutan karena kekurangan anggota hingga berjumlah 12 orang.

Lalu tim tersebut melakukan penelitian terkait hydrogen. Dia meneliti soal elektrolisis air, eternal power generator, metode thermolisa, hingga composite hydrogen generator. Pada awalnya Dede tidak mempunyai laboratorium khusus ketika memulai eksperimennya. Dia memanfaatkan indekos miliknya. Tahap awal, dia melakukan uji coba gas hydrogen ke kompor gas biasa. Namun usaha itu tidak berhasil karena sifat gas hydrogen yang khusus.

Kemudian dia dan timnya mencoba membuat kompor sesuai dengan karakteristik gas hydrogen. Mulai dari perancangan, desain, dan assembly. Usahanya tidak selalu mulus, berulang kali dia mengalami kegagalan. Namun semangatnya tidak pernah patah, Dede dan temannya terus melakukan percobaan.

“Kegagalan jangan ditanya lagi, sudah tidak terhitung, namun saya dan teman-teman terus mencoba,” ucapnya.

Bahkan pada uji coba pertama, sempat terjadi beberapa insiden. Kompor meledak hingga pecahannya menembus atap indekos. Hal itu terjadi pada tahun kedua ketika melakukan uji coba termolisa pemecahan molekul air menggunakan panas termal matahari dengan pembuatan kaca internal dan reflector. Selanjutnya Dede membuat konsep free energy generator untuk hydrogen namun kembali gagal karena magnet yang digunakan tidak kuat.

Keterbatasan alat menjadi faktor utama proses penelitian, karena prinsip Dede menggunakan alat yang low budget. Namun, setelah melalui proses panjang, kompor diciptakan dengan desain yang minimalis, bentuknya lebih kecil dari kompor pada umumnya. Untuk pengoperasian, kompor dipadukan dengan master dan tabung hydrogen. Bagian utama pada kompor tersebut adalah composite hydrogen generator.

Alat itu berfungsi sebagai pengubah air yang dicampur katalis tertentu hingga menjadi bahan bakar hydrogen. Kompor hydrogen yang diciptakan Dede pernah mendapat prestasi saat mengikuti kompetisi Wirausahawan Mandiri dan meraih juara nasional di Jogjakarta.

Prestasinya membawa Dede dan tim terus dikenal kalangan pengusaha dan instansi. Untuk selanjutnya pihak kampus berjanji akan meyekolahkan Dede dan timnya ke jenjang strata dua. Namun saat ini kompor ciptaannya baru diproduksi empat unit karena sudah dinilai efisien untuk digunakan. Versi terbarunya akan diproduksi sebanyak dua puluh unit kompor dengan konsep baru. Dan hingga saat ini penelitian masih disempurnakan.

Sumber : okezone.com

Related Posts

Mantap!! Gara-Gara Gas Mahal, Pria Ini Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Air!
4/ 5
Oleh
Loading...