Inilah Alasan Mengapa Orang Liberal Membenci Ikhwanul Muslimin

Inilah Alasan Mengapa Orang Liberal Membenci Ikhwanul Muslimin

Baca Juga


Hari-hari ini, Ikhwanul Muslimin kembali menjadi perbincangan. Pergerakan Islam yang pernah berperang melawan Israel pada tahun 1948 dan berjasa dalam mendukung kemerdekaan Indonesia itu dituduh oleh sebagian oknum kelompok tertentu.

Siapakah sebenarnya Ikhwanul Muslimin? Ustadz Abdul Somad, Lc, MA memaparkan penjelasan menarik. Singkat, padat.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Imam Syahid Hasan Al Banna. Dilatarbelakangi oleh kondisi Mesir yang kacau balau seiring perubahan dari kerajaan ke republik, terlebih karena tumbangnya Turki Utsmani.

Tujuan didirikannya Ikhwanul Muslimin adalah untuk memperbaiki umat. Diambil nama Ikhwanul Muslimin sebab kaum muslimin bersaudara karena Islam, bukan karena suku dan lainnya.

Di belakang hari, Ikhwanul Muslimin mendirikan partai dan puncaknya berhasil mengantarkan Mursi menjadi Presiden. Namun hanya satu tahun karena dikudeta oleh Jenderal As Sisi. Amerika dan Israel berada di balik kudeta itu karena Ikhwanul Muslimin dianggap membahayakan kepentingan mereka khususnya dalam membantu Palestina melawan Israel.

“Maka ulama-ulama besar itu kebanyakan Ikhwanul Muslimin. Di Suriah ada Syaikh Abdul Fattah, ulama ahli hadits, secara politik Ikhwanul Muslimin. Ada Syaikh Muhammad Mushtafa As Siba’i, ulama ahli hadits, Ikhwanul Muslimin. Di Maroko ada Syaikh Abdullah Al Ghumari, itu Ikhwanul Muslimin. Kenapa? Karena ini gerakan kebangkitan Islam,” kata Ustadz alumni Mesir dan Maroko ini.
  
Banyak umat Islam di puluhan negara serta para ulama yang menyukai Ikhwanul Muslimin. Bagaimana tidak, pergerakan Islam ini lantang membela Islam hingga berani berperang melawan Israel pada tahun 1948. Ikhwanul Muslimin juga berjasa dalam kebangkitan umat dan mendukung kemerdekaan negeri-negeri muslim termasuk Indonesia.

Namun, ada dua kelompok yang tidak menyukai Ikhwanul Muslimin. Ustadz Abdul Somad, Lc, MA memaparkan penjelasan mengapa dua kelompok ini tidak menyukai Ikhwanul Muslimin.

Pertama, orang-orang liberal.

“Orang liberal sangat tidak suka. Mengapa? Karena Ikhwan membawa istilahnya Islam politik. Mereka (liberal) maunya Islam ibadah. Orang liberal kalau ada orang puasa sunnah, mereka nggak ngurus. Silakan. Orang liberal kalau ada orang shalat sunnah, dhuha, tahajud, silakan. Tapi kalau ada orang sudah bicara politik Islam, kalau orang sudah bicara ekonomi Islam, itu yang dikatakan Muhammad Natsir rahimahullah: Islam politik habisi, Islam ekonomi awasi, Islam ibadah biarkan. Karena Islam politik itu mengancam kekuasaan mereka,” terang Ustadz Abdul Somad.

Adapun kelompok Islam yang membenci Ikhwanul Muslimin, menurut Ustadz Abdul Somad, kronologinya panjang.

“Dulu ulama-ulama Ikhwanul Muslimin itu dilindungi oleh Saudi Arabia. Ketika Sayyid Quthb digantung, adiknya yang bernama Muhammad Quthb itu ke mana? Ke Saudi Arabia. Dilindungi di sana. Maka pertemuan Ikhwanul Muslimin dengan penguasa Saudi Arabia sangat dekat. Namun ketika Amerika membuka pangkalannya di Riyadh, Ikhwanul Muslimin tidak setuju. Maka bagaimana menghabisi Ikhwanul Muslimin? Ditumbuhkanlah kelompok yang membenci Ikhwanul Muslimin. Lalu difitnahlah bahwa Sayyid Quthb itu takfiri, Hasan Al Banna itu sufi,” lanjut Ustadz
alumni Mesir dan Maroko ini. [Ibnu K/Tarbiyah.net]

Sumber : tarbiyah.net

Related Posts

Inilah Alasan Mengapa Orang Liberal Membenci Ikhwanul Muslimin
4/ 5
Oleh
Loading...