Baca Juga
Kita semua pasti mengenal Imam Abu Dawud
rahimahullah. Setidaknya, pernah mendengar namanya. Beliau adalah ulama
besar, imam ahli hadits yang telah menyusun kitab Sunan. Sunan Abu Dawud.
Biografi Singkat Imam Abu Dawud
Nama lengkap beliau, Sulaiman bin Al
Asy’at bin Syidad bin Amr bin Imran. Kakek kedua beliau yang bernama
Imran ini adalah salah seorang yang berjuang bersama Ali bin Abi Thalib
dalam perang shiffin.
Sulaiman dilahirkan pada tahun 202
hijriyah dan wafat pada 16 Syawal 275 hijriyah. Sejak belia, Sulaiman
banyak belajar, menekuni rihlah dalam rangka mengumpulkan hadits, dan
kemudian menjadi ahli hadits terkemuka.
“Abu Dawud adalah imam ahli hadits di masanya tanpa diragukan lagi,” kata Al Hakim memberikan pujian.
“Beliau seorang imam dalam hadits, ulama
besar dalam bidang fiqih dan kitab-kitab karya beliau adalah buktinya,”
kata Adz Dzahabi.
Abu Dawud tinggal di Bashrah, namun
sering keluar masuk kota Baghdad untuk mencari dan meneliti hadits. Ia
juga mendapat pujian saat menyodorkan kitabnya kepada Imam Ahmad bin
Hambal.
Dari 500.000 hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam yang ditulisnya, ia seleksi hingga tinggal
4.800 hadits dan itulah yang ia susun menjadi kitab As Sunan.
Membeli Surga dengan Satu Dirham
Suatu ketika, Imam Abu Dawud berada di
atas perahu penyeberangan sungai Dajlah. Tiba-tiba ia mendengar
seseorang di tepi sungai bersin dan mengucapkan “alhamdulillah.”
Abu Dawud mengeluarkan uang satu dirham dan memberikannya kepada tukang perahu agar mendekat sejenak ke tepian. “Yarhamukallah,” ucapnya mendoakan orang yang bersin tadi. Mendengar didoakan, orang yang bersin itu pun menjawab, “yahdikumullah wa yuslihu baalakum.”
Perjalanan dilanjutkan. Orang-orang
keheranan mengapa Abu Dawud mau bersusah payah membayar tukang perahu
hanya demi mendoakan orang yang bersin dan mendapat doa darinya.
“Semoga menjadi doa yang mustajab,” jawab imam ahli hadits itu.
Ketika para penumpang perahu itu
tertidur, semuanya mendengar seruan dalam mimpi mereka, “Wahai para
penumpang perahu, sesungguhnya Abu Dawud telah membeli surga Allah
dengan satu dirham.” Begitu terbangun, mereka saling menceritakan mimpi
itu.
Kisah ini dicantumkan Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari dengan sanad yang baik. Lalu ditulis kembali oleh Ustadz Salim A Fillah dengan judul Sunnah Sedirham Surga dan kemudian judul ini dijadikan judul buku terbarunya.
Imam Abu Dawud… “hatinya yang lembut
amat peka untuk beramal dengan sunnah kekasih yang dirindukannya, meski
terlihat remeh dalam pandangan manusia,” tulis Ustadz Salim A Fillah
mengambil ibrah dari kisah ini.
[Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Subhanallah.. Inilah Kisah Imam Abu Dawud Yang Membeli Surga dengan Satu Dirham
4/
5
Oleh
adamovic
Loading...