Parah! Video Terbaru Afi Nihaya Faradisa Banjir Kecaman!


Afi Nihaya Faradisa menumpahkan kekesalannya melalui sebuah video berbahasa Inggris. Namun, ia justru menuai banyak kecaman. Pasalnya, banyak ujaran kebencian dan makian dalam video tersebut.

Sejumlah netizen mempermasalahkan kata-kata kasar yang digunakan Afi dalam video tersebut.

“Ngulang-ngulang kata bastard, fucking, asshole, emang kamu ngerti artinya nak, duh...,” kata Ovik.

“Dari awal gak pernah mau tau berita tentang anak ini tapi gak sengaja liat videonya di fb... beneran stress ini anak... tepok jidat...,” kata Androllaanita Anita.

“Ini pada ke mana orang-orang yang selama ini heboh ngedukung2 dan ngeviralin? Termasuk media & buzzer2 yang selama ini maksain moles dan ngorbitin ni anak? dikasih panggung sampai ke istana negara dan jadi pembicara di UGM, dikasih jaminan perlindungan, dari GP Anshor, karena merasa konon sama2 "punya otak". Kalau kayak gini jadinya nih orang, trus siapa yg kudu tanggungjawab???” kata Syarief Dirgantara.

“Tiap lupa textnya dia pura2 nangis sambil ngelirik ke contekannya.... Bruakakakakakakak... sakit neh perempuan,” kata Ivy Brea.

Berikut link videonya.. :
https://youtu.be/6VSO4mwx-6w

Sumber : tarbiyah.net

Wacana Pemindahan Ibu Kota Diduga Upaya untuk Menggembosi Anies-Sandi



Wacana pemindahan Ibu kota negara kembali mencuat, terlebih pasca terlaksananya pilgub DKI 2017 lalu. Menanggapi wacana pemindahan Ibu Kota Negara ini, Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Santoso, menduga bahwa wacana ini sebagai salah satu upaya untuk menggembosi pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dalam merealisasikan janji-janji politiknya.

Lebih lanjut menurut Santoso, upaya Anies-Sandi merealisasikan slogan 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya' terancam berantakan dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara, dari Jakarta ke Kalimantan.
"Income Jakarta otomatis akan tergerus apabila Ibu Kota Negara dipindahkan. Maka janji-janji Anies-Sandi untuk mensejahterakan warga Jakarta sulit dipenuhi selama lima tahun mendatang," kata Santoso di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Santoso meyakini bahwa pemindahan Ibu Kota tidak akan dilakukan Pemerintah apabila pada Pilgub DKI 2017 lalu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang meraup suara terbanyak.

"Pemindahan ibukota seolah melawan suara rakyat. Saya yakin kalau Ahok menang, rencana pemindahan Ibu Kota tidak akan pernah ada," ujar Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta ini.
Disisi lain, Santoso berpendapat wacana pemindahan Ibu Kota akan mudah diwujudkan. Apalagi dalam kondisi ekonomi yang sedang tidak baik. Santoso mengatakan pemindahan Ibu Kota membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Berdasarkan hal tersebut, Santoso menilai wacana pemindahan Ibu Kota Negara harus dibahas matang-matang dengan berbagai pihak.

"Rasanya tidak gampang memindahkan Ibu Kota," ujar Santoso.

Perlu diketahui, sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Senin (3/7/2017) lalu.

Dalam perbincangan terakhirnya dengan Presiden, Bambang mengatakan kajian pemindahan ibukota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini.

 "Maka tahun 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan," kata Bambang, di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat.

Sumber : tampang.com

Kasus Kaesang, POLRI: Periksa Pelapornya. Kasus Habib Rizieq: Periksa Habib Rizieqnya



Kapolri Jenderal Tito Karnavian membenarkan adanya laporan terkait dugaan ujaran kebencian dengan terlapor akun Youtube Kaesang. Langkah awal kepolisian adalah mempelajari dan memanggil pihak pelapor atas nama Muhammad Hidayat.

Pelaporan dilayangkan ke Polres Metro Bekasi Kota. Dia melaporkan akun atas nama Kaesang atas tudingan penodaan agama dan ujaran kebencian. Laporan tersebut tertuang di Nomor LP/1049/K/VI/2017/SPKT/Restro Bekasi Kota. Laporan itu dilakukan pada Minggu 2 Juli 2017.

"Kita akan dengar keterangan saksi, nanti kita undang beberapa saksi ahli dan kita akan putuskan segera," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 5 Juli 2017.

Meski demikian, Kapolri mengaku belum mengetahui akun atas nama Kaesang yang dilaporkan tersebut adalah putra Presiden Joko Widodo atau bukan."Kami harus dengar keterangan orang yang melapor," kata Kapolri.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Henrianto Bachtiar membenarkan adanya laporan tersebut. Meski laporan itu sudah diterima, pihaknya tetap harus menguji pihak yang dilaporkan Hidayat.

"Ini masih penyelidikan. Kaesang yang dimaksud siapa dalam YouTube. Kita mesti klarifikasi dulu," ujar Hero usai rapat di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Karena itu, lanjut Hero, pihaknya perlu mendalami bukti yang dibawa pelapor untuk memastikan siapa sosok yang dilaporkan.

"Itu harus dicek. Jadi, bukti yang di dalam YouTube itu siapa. Benar dia (putra Jokowi) enggak," kata dia.

Saat ini, polisi masih mempelajari laporan tersebut. Penyidik Polres Metro Bekasi Kota menggandeng tim siber dan berkoordinasi dengan Kemenkominfo dalam tahapan penyelidikan laporan ini.

Dalam waktu dekat, polisi akan memanggil pelapor untuk dimintai keterangan. Polisi juga akan memeriksa terlapor setelah diketahui secara jelas identitasnya.

"Makanya saya bilang masih dalam proses pembelajaran dari penyidik. Rangkaian dari tayangan pertama sampai rangkaian yang terakhir mana, kan gitu," ucap Hero.

-----------------------

Sayangnya, sikap Polri berbanding terbalik ketika menghadapi kasus chat antara Habib Rizieq dengan Firza Husein.

Dalan kasus Habib Rizieq dan Firza, polisi lebih fokus mencecar dan mengejar, bahkan menjadikan Habib Rizieq sebagai tersangka. Sementara pengunggah foto chat tersebut hingga kini tidak diketahui.

Sumber : headlineislam.com

Legalitas Rupiah Baru Diragukan di Luar Negeri, Ini Penjelasan BI


Keluhan kurangnya pengakuan uang pecahan rupiah baru di beberapa negara seperti Hong Kong, Singapura dan Arab Saudi mulai bermunculan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara memberikan klarifikasi dari keluhan tersebut.

Dia mengatakan, uang rupiah adalah alat pembayaran sah di Indonesia, dan telah tertera dalam hukum. "Sehingga pembayaran transaksi dengan rupiah di wilayah NKRI tidak boleh ditolak kecuali telah diperjanjikan lain," kata Tirta saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/7) sore.

Sedangkan setiap negara, kata dia, memiliki otoritas sendiri untuk menentukan menerima atau tidak mata uang dari negara lain sebagai alat pembayaran. NKRI, kata dia juga berhak menentukan untuk menerima atau menolak mata uang negara lain selain rupiah. "Kecuali monetary union seperti di wilayah Euro," kata dia menambahkan.

Sebelumnya seorang netizen bernama Dee Abdurrahman mengaku mengalami penolakan saat ingin menukarkan uang rupiah baru ke mata uang dolar AS. Melalui akun Facebooknya, dia mengungkapkan keluhannya tentang legalitas uang rupiah baru di luar negeri.

"Uang baru hanya berlaku di Indonesia saja. Saya kemarin di Hong Kong dan Singapura tidak bisa ditukar," kata Dee.

Kejadian yang sama juga dialami netizen lainnya Yanto. Dia mengatakan, istrinya kesulitan menukarkan uang rupiah ke riyal saat melakukan ibadah haji beberapa waktu lalu. "Mereka nggak mau nerima uang rupiah baru, maunya uang rupiah lama," kata Yanto.

Sumber : republika.co.id

Makin Nyeleneh! Ade Armando Sebut Jokowi dan Obama Ahli Surga.


Status-status Ade Armando di akun Facebook pribadinya dinilai semakin aneh dan mengkhawatirkan. Dosen Universitas Indonesia (UI) itu menyebutkan bahwa Jokowi dan Obama adalah ahli surga.

“Dua ahli surga yang sangat saya kagumi,” tulis Ade Armando sembari mengunggah foto Presiden Jokowi dan Obama yang tengah berbincang di halaman istana negara, Sabtu (1/7/2017).


Ratusan komentar dari netizen meramaikan status tersebut. Banyak netizen yang menilai ada masalah dengan Ade Armando. Bahkan ada pula yang mengkaitkannya dengan mubahalah.

“Hahahha. Orang gila lebih waras daripada yang bikin status..,” kata Sutan Sikumbang.

“Yakin ahli surga???? Kadang-kadang kalo baca postingan kamu Ade Armando suka geli juga ya.... kamu waras????!” kata Anga Wisesa.

“Hahahahahahahaha Ade Armando stresssnya makin parahhhhhh. Kasiaaaan kasiaaan. Berobat De mumpung belum gila banget,” kata Latifah Ali.

“Udah mulai kena mubahalah nih otaknya,” kata Afghani Mahmuda Bahreisy.

Sebelumnya, Ade Armando menyatakan bahwa Habib Rizieq telah merasakan efek mubahalah. Ia pun menuliskan bukti Habib Rizieq diazab. Namun, tulisannya itu dibantah mentah-mentah oleh netizen.

“Ternyata Rizieq sudah merasakan efek sumpah mubahalah. Ia diazab menjadi buronan yang harus hidup dengan belas kasihan di negeri orang, sampai ia bertobat dan berani bertanggung jawab,” demikian meme yang diunggah Ade Armando, Kamis (30/6/2017).

Tak hanya itu. Jika diamati, mayoritas status Ade Armando saat ini berisi tulisan nyinyir kepada Habib Rizieq. [Ibnu K/Tarbiyah.net]


Sumber : tarbiyah.net

Ahli Hukum Pidana: Film KAAL Penuhi Unsur Pasal 156 dan 156a KUHP


 Film pendek ‘Kau Adalah Aku yang Lain’ (KAAL) karya sutradara Anto Galon bisa dikategorikan sebagai penodaan terhadap suatu golongan dan/atau penodaan agama sebagaimana diatur dalam Pasal 156 dan 156a KUHP.

Penilaian ini disampaikan Rocky Marbun, SH, MH, ahli hukum pidana dari Universitas Pancasila. “Kasus (film pendek karya Anto Galon) ini secara substansif sudah masuk ke Pasal 156 dan 156a. Sama persis seperti kasus (penistaan agama) Ahok,” kata Rocky Marbun kepada tengokberita.com, Kamis (29/6/2017) siang.

Rocky beralasan, isi dari film pendek pemenang Police Movie Festival (PMF) ke-4 tersebut bertentangan dengan hukum Islam dan tak sesuai dengan kenyataannya.

“Pertama, isi dari film itu jelas bertentangan dengan konsep hukum Islam. Antara konsep dan fakta konkret itu dua hal yang berbeda,” kata Rocky.

“Kedua, apakah memang ada fakta konkret seperti yang digambarkan (dalam film) tersebut? Atau hanya hasil imajinasi si pembuat? Kalau pun ada, ya kembali ke alasan pertama yaitu bertentangan dengan konsep hukum Islam.”

Lalu, siapa yang bisa dibidik dengan Pasal 156 dan 156a dalam kasus film pendek ini? Polri yang telah dengan sengaja menyiarluaskan pemenang PMF ke-4 atau si pembuat film?

“Polisi secara absolut tidak bisa dijerat sebab mereka bertindak sebagai penyelenggara. Tapi bisa sebagai penyertaan lantaran telah mempublikasikan film tersebut. Pembuat film itu lah sebagai pelaku utamanya,” tegas Rocky yang juga staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Pancasila ini.

Sebagaimana diwartakan, film KAAL karya Anto Galon sebagi juara pertama PMF ke-4 yang digelar Divisi Humas Polri, menuai kontroversi di masyarakat. Ini terkait adegan penolakan ambulans melintasi area pengajian oleh seorang warga muslim yang diperankan tokoh ‘Si Mbah.’

Meski sebatas film, adegan tersebut dinilai banyak kalangan bisa merepresentasikan peristiwa yang sebenarnya. “Padahal, Islam tidak demikian. Islam tidak anti toleransi. Islam itu agama yang Rahmatan Lil Alamin,” kata Ade Irfan Pulungan, Ketua Bidang Hukum Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia (Bakomubin) kepada tengokberita.com, Rabu (28/6/2017) malam.

Rocky Marbun juga menyebut, bahwa adegan tersebut tidak pernah ada dalam kehidupan nyata alias tidak sesuai fakta konkret. Karena itu film KAAL menurut Rocky, dikategorikan sebagai penodaan terhadap suatu golongan tertentu dan penodaan terhadap agama tertentu sesuai Pasal 156 dan Pasal 156a KUHP. (has)

Sumber : tengokberita.com

Gurun Berubah Jadi Kebun, Bukti Kebenaran Rasulullah tentang Tanda Kiamat


Apa yang Anda bayangkan saat mendengar kata “gurun”? Tandus, kering kerontang,tidak ada tanaman. Jika demikian, Anda akan kaget melihat gurun ini. Perubahan besar telah terjadi. Kini gurun pasir ini telah berubah menjadi hijau, dipenuhi dengan tumbuhan.

Foto-foto ini diambil dari gurun Wadi Rum di Jordania, dekat dengan perbatasan Arab Saudi. Kawasan yang dikenal sebutan Valley of the moon (lembah bulan) ini sebelumnya merupakan daerah yang sangat kering, namun kini berubah menjadi hijau dengan sentuhan teknologi pertanian.

Perubahan gurun pasir menjadi kebun hijau tersebut dirintis setelah diketahui bahwa ternyata di bawah gurun pasir terkandung sumber air cukup melimpah, di bawah kedalaman 30 – 400 meter. Air itu kemudian diangkan dengan teknologi pertanian sistem pivot water nozzles (nozel air berputar) sehingga menjadi irigasi sistemik bagi tanaman di sana.
Ketersediaan air saja ternyata tidak cukup untuk mengubah gurun tersebut menjadi tanah penumbuh tanaman. Karena belum ada vegetasi yang bisa tumbuh, maka riset pun dilakukan dan kemudian dipakailah succulent groundcover plant untuk mengurangi suhu di permukaan tanah.
Kini, di Wadi Rum terdapat banyak lahan hijau yang sebagaiannya berbentuk lingkaran yang sekilas menyeramkan karena dari atas tampak seperti bekas pendaratan UFO. Padahal jika didekati, tampaklah itu kebun-kebun sayuran seperti kentang, tomat, hingga buah delima.

Lebih dari 14 abad yang lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan bahwa salah satu tanda kiamat adalah kembalinya tanah Arab menjadi hijau.


لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ ... حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

“Tidak akan tiba hari kiamat... hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR. Muslim)

Disebut kembali hijau karena ternyata dulunya tanah Arab memang hijau. Di antara buktinya adalah temuan para ilmuwan geologi. “Jika anda menggali tanah di jazirah Arab maka Anda akan menemukan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan bahwa dulunya Arab pernah menjadi daerah yang subur. Buktinya sangat banyak, di antaranya adalah peninggalan-peninggalan yang ditemukan di bawah bebatuan,” kata Prof. Alfred Kroner.

Selain teknologi buatan seperti Wadi Rum Farm, hijaunya kembali tanah Arab juga diprediksi akan terjadi secara alami melalui perubahan iklim dan cuaca. Misalnya dengan seringnya turun salju di wilayah Arab.

Imam Masjidil Haram Syaikh Su’ud Syuraim mengatakan, fenomena turunnya salju yang lebih sering terjadi membuktikan bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar seorang Nabi dan Rasul yang menerima wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikh Syuraim menambahkan, salju merupakan komponen utama dalam pembentukan sungai dan tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut.

Seringnya turun salju di Tabuk, menurut Syeikh Syuraim, mengingatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk, “Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]

Sumber : tarbiyah.net


Subhanallah.. 10 Anak Gubernur Sumbar Semuanya Hafal Al-Qur'an


Salah satu sosok yang pantas diteladani adalah Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Ditengah kesibukan berbagai aktivitas, Irwan berhasil mendidik putra-putrinya dan tumbuh menjadi penghafal Al-Qur'an.

Berikut ini kisah lengkap perjalanan hidup Gubernur Irwan Prayitno dikutip dari situs irwan-prayitno.com


Masih kuliah S1 di Universitas Indonesia (UI) 1985 lalu, Irwan Prayitno sudah menikah. Tepatnya sekitar 31 tahun yang lalu, di usianya yang ke-22, dia mempersunting seorang wanita bernama Nevi Zuairina. Seorang gadis yang juga mahasiswi di kampus tersebut. Dia mahasiswi semester tiga.

Hampir setahun kemudian, masih kuliah juga, Irwan dikaruniai seorang anak. Sejak itulah dia harus berpikir lebih keras bagaimana mencari nafkah. Semua peluang dimaksimalkan. Mulai dari mengajar SMA-SMA swasta hingga berdakwah dari masjid ke masjid.

Pada 1988 setelah tamat kuliah dia istri serta anak pindah ke Padang, mulai merintis Yayasan Pendidikan Adzkia. Awalnya cuma berupa lembaga kursus. Lama-lama berkembang dan membuka taman kanak-kanak, dan perguruan tinggi. Karena lama membina mengembangkan yayasan, membuat dia semakin mapan, 1995 Irwan melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Universitas Putra Malaysia (UPM) Selangor. Anak dan istri juga dibawa.

Dia juga mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Seiring berjalan menulis banyak buku. Meraih gelar profesor. Pada 1999 Irwan jadi anggota DPR tiga periode. Periode ketiga dia cuma setahun karena terpilih menjadi gubernur. Sekarang jabatan gubernurnya sudah periode kedua.

Hidup Irwan Prayitno, berpindah-pindah. Sibuk luar biasa. Namun demikian, sepuluh anaknya semua menghafal Al-Qur'an (Hafiz) dan berhasil menduduki bangku perguruan tinggi ternama di Indonesia bahkan di luar negeri.

Bagaimana Irwan Mendidik Anaknya? 

Hal menarik dari keluarga Irwan adalah tanpa memiliki pembantu rumah tangga, di tengah rutinitasnya yang begitu sibuk. 

Kuliah sambil bekerja, mendirikan yayasan, melanjutkan pendidikan, jadi dosen, jadi anggota dewan, hingga menjadi gubernur. 

Bahkan ketika sedang kuliah S2 dan S3 di Malaysia dia sudah memiliki lima anak, tapi sempat juga berdakwah ke London, Inggris. Tugas-tugas perkuliahan dikerjakan di perjalanan, dalam mobil, pesawat dan kereta api.

“Yang penting itu orang tua harus punya rasa tanggung jawab kepada anaknya. Rasa tanggungjawab itu diwujudkan dalam bentuk kepedulian,” tutur Irwan asli Taratak Paneh, Kecamatan Kuranji, Padang itu.

Sesibuk-sibuk apapun orang tua, karena dalam dirinya punya tanggungjawab, pasti dia peduli dengan anaknya. “Menyisihkan waktu untuk ketemu, untuk menelepon, dan SMS, untuk bersamanya. Sesibuk-sibuk apapun,” katanya.

Orang sibuk itu pasti punya rumah tempat dia kembali, istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Walau pulang sudah larut malam, kemudian anak-anak sudah tidur, pasti subuh mereka sudah bangun.

Mereka masih di rumah, sebelum berangkat sekolah. “Kita kan juga ada di rumah. Pasti ketemu tiap hari. Kalau pun dinas ke luar daerah seperti ke Jakarta kan tidak tiap hari,” katanya.

Bangun tidur itu, setelah shalat subuh berjemaah, bisa berbincang-bincang dengan anak. “Kasih nasihat, ya ngobrol apa saja, tentang sekolah dan lainnya,” ujarnya.

Pulang malam juga tidak tiap hari. Kadang sore juga sudah pulang, ketemu juga dengan anak. Jadi, kalau orang bertanggungjawab pas-ti ada pikiran terhadap anak.
“Anak saya di Jakarta. Seminggu sekali saya tugas ke Jakarta. Tidak mungkin dari pagi, siang, hingga malam rapat bersama menteri. Pas malam kan bubar. Saya telepon anak untuk makan malam. Ketemu, ngobrol agak sejam,” katanya.

Itu baru di segi waktu fisik saja, sambung Irwan, sekarang teknologi komunikasi sudah canggih. Sudah ada aplikasi Whatsapp (WA) di HP. “Habis ini saya ingin naik mobil ke Bukittinggi. Dalam perjalanan kalau tidak menelepon, pasti buka WA. Ya udah komunikasi. Jadi setiap saat saya tahu di mana kesepuluh anak saya itu berada, lagi ngapain,” katanya.

“Urusan dengan ibunya ada pula. Kalau urusan minta-minta uang itu sama saya. Uang jajan, uang harian, begitu pun dengan minta isikan pulsa, dan lainnya. Komunikasi terus. pas komunikasi itu nanti masuk pesan, nasehat, jadi terkontrol semua anak-anak saya,” ujarnya.

“Saya punya anak sepuluh yang sudah nikah tiga. Ada yang di UI, IPB lagi ngapain, ada yang kehilangan dompetnya. Yang di UI baru selesai Sabtu lalu, yang di IPB baru ujian tengah semester, yang ekonomi lagi magang, tadi pagi yang SMA kelas tiga dengah ujian,” katanya.

10 anaknya yakni Jundi Fadhlillah pernah kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Jurusan Manajemen dan di Southern New Hampshire University, US.

Kedua, Waviatul Ahdi di Fakultas Kedokteran Gigi UI. Ketiga, Dhiya’u Syahidah di SBM ITB, Westminster University, UK.

Keempat, Anwar Jundi kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan IPB.

Kelima, Atika kuliah di FE UI. Enam, Ibrahim kuliah di Jurusan Teknik Kimia UI. Tujuh, Shohwatul Islah di SMA 1 Padang. Delapan, Farhana di SMA 1 Padang. Sembilan, Laili Tanzila di SMPIT Adzkia. Sepuluh, Taqiya Mafaza di SDIT Adzkia.

Pendidikan Agama

Bagi Irwan dalam mendidik anak itu cuma satu yaitu agamanya. Kalau sudah agamanya dididik, sudah aman, Insya Allah.

“Shalatnya, baca alqurannya, belajar agamanya, ya udah, itu aja. Makanya anak saya ketika di pendidikan dasar dan menengah di pesantren semua,” ujarnya.

Dengan tahu agama mereka jadi baik kepada orang tua. Mereka tahu cara belajar dengan sungguh-sungguh. “Jadi tidak perlu diatur, disuruh-suruh, nggak macam-macam, nggak nakal-nakal. Karena agama semua,” ujarnya.
Istrinya Nevi sampai anak ketujuh murni ibu rumah tangga. Sejak anak kedelapan, sembilan, sepuluh, mulai bisnis. “Ketika yang paling kecil sudah masuk TK, ya ibunya buka restoran 6 buah, minimarket 5 buah, ada bisnis properti. Ada banyak usahanya, macam-macam,” ujar Irwan.

Mencuci baju 

Dalam mendidik anak, Irwan tidak ada mengenal kata susah. Susah dan tidak susah itu berasal dari diri sendiri, bukan pada anak-anak. “Kalau diri sudah mengatakan susah, semuanya susah. Hujan kalau hati susah, susah juga. Panas susah saja. Sebaliknya kalau kita menganggap hujan senang, panas senang, kan tidak ada yang susah,” katanya.

Misalnya anak nangis, kalau hati mengatakan susah, ya susah juga. “Tapi kalau saya anak menangis, senang. Alhamdulillah. Ndak apa-apa nangis, namanya anak-anak, biasa. Kalau orang besar nangis itu baru masalah. Kalau kita nggak ikhlas punya anak ya susah semua,” katanya.

Semua dilakukan bersama istri. Tidak mungkin sendirian, soalnya tidak ada pembantu. “Minimal saya cuci baju, istri saya memasak. Antar jemput sekolah saya. Ketika sudah di DPR baru pakai sopir. Tapi sebelum di DPR, di sini (Padang) saya antar jemput anak sekolah. Pakai motor atau mobil,” katanya.

Setelah panjang wawancara, jam sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB.

“Apalagi, cukup?” kata Irwan yang terlihat hendak mengakhiri pembicaraan.

“Kalau masih ada nanti ditelepon saja. Bisa, nanti saya sisihkan waktunya,” kata Irwan sambil bersiap berangkat ke Bukittinggi. (*)
 
Sumber : islamedia.com

Menhan Ryamizard: PKI Paling Banyak di Jawa Tengah


Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, daerah yang menjadi basis dari anggota ataupun simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) berada di Provinsi Jawa Tengah.

Purnawirawan jendral TNI ini enggan menjelaskan, penyebab Jawa Tengah menjadi basis dari organisasi terlarang tersebut. ‎Selain Jawa Tengah, perekrutan PKI juga terjadi di Sumatera.

"Paling banyak di Jawa, tepatnya di Jawa Tengah, ya enggak tahu kenapa bisa banyakya di sana. Kalau di Sumatera sedikit," kata Ryamizard dalam acara silaturahim bersama sesepuh NU di Aula Bhineka Tungal Ika, Kemenhan, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Karena itu, Ryamizard berharap ‎peran dari Nahdlatul Ulama‎ (NU) ‎mampu meredam bangkitnya ideologi terlarang di Indonesia tersebut. Sebab menurut dia, Indonesia telah memiliki ideologi Pancasila.

"‎Makanya, saya selalu bersama-sama para ulama. Sekarang bersama ulama NU yang namanya radikal mau belok ke kiri kanan itu enggak sesuai dengan agama, karena pancasila itu di tengah-tengah," terangnya.

Ia menambahkan, bagi kelompok-kelompok yang bertentangan dengan Pancasila sebaiknya segera ditangkap lantaran telah melakukan perbuatan melanggar Undang-Undang.

"Jadi yang engak cocok dikasih tahu saja itu enggak boleh. Bangsa ini bangsa yang beragama berdasakan Pancasila. Kalau tidak sesuai dengan pancasila jangan melakukan hal-hal yang membahayakan seperti provokasi, jadi sesuai UU tangkap saja," pungaksnya.

Sumber : okezone.com


Ketahuan Sebar Berita Bohong dan Fitnah, Ahoker Hapus Tweet dan Minta Maaf


 Akun ahoker @v13na akhirnya meminta maaf setelah ketahuan menyebarkan berita bohong dan fitnah yang ditujukan kepada Ustadz Bachtiar Nashir (UBN).
"Saya juga minta maaf kepada @bachtiarnasir krn sudah berprasangka buruk. Saya tidak punya maksud untuk memfitnah," kicau akun @v13na.
Permaintaan maaf Veena ini setelah fitnahnya terpatahkan dengan keluarnya video lengkap ceramah Ustadz Bachtiar Nashir saat khutbah Idul Fitri di Masjid Al Azhar Jakarta.
Veena beralasan bahwa tidak mendengar kata "IN" "Sepertinya saya tidak mendengar kata "IN" dalam intoleran yang berakibat fatal" tweet @v13na.
Sementara netizen lainya menyayangkan Veena yang asal melemparkan fitnah terhadap Ustadz Bachtiar Nasir.
"Tenang aja, kami sdh terbiasa dgn orang-orang yg suka memfitnah islam spt kamu itu. Meterai 6000," komen @rinjani_komar.
"Saya Pancasila, saya Indonesia, saya suka fitnah orang," sindir akun @bukantemanmabok.
"Mulut kalian memang perlu disekolahin lagi. kasian benar lahh sdh lah mention nama teman2nya, ehh temannya latah ngeshare juga. Akhirnya malu sendiri," ujar Alverta Hyacintha Zubin.
"Ahoker ini lebaran2 gak libur untuk menyebar fitnah dan provokasi," komen Irfan Noviandana.
Seperti diberitakan sebelumnya Veena memfitnah Ustadz Bachtiar Nashir menyampaikan ceramah yang berisi "Islam toleran adalah Islam setan", padahal fakta sebenarnya Ustadz Bachtiar tidak pernah menyampaikan kata tersebut. 

Sumber : opinibangsa.id

Heboh! Khatib yang Singgung Kasus Ahok saat Khotbah Ied Akhirnya Buka Suara



Khatib Ichsan Nuriansah Bajuri menyebut jemaah salat id yang meninggalkannya di Alun-alun Gunungkidul, Wonosari, DIY, belum tentu karena mempermasalahkan materi khotbahnya. Saat itu, Ichsan menyinggung kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Belum tentu karena khotbah. Saya tidak tahu, apakah karena mereka memiliki keperluan atau karena aspek yang lain. Jadi bukan semata-mata karena materi khotbah," kata Ichsan saat dihubungi detikcom, Rabu (28/6/2017).
Ichsan mengaku heran khotbahnya menjadi polemik. Menurut dia, isi khotbahnya yang ramai diperbincangkan itu dipotong-potong.
"Ya saya heran saja. Saya heran, kok jadi seperti itu, (khotbah saya) dipotong-potong seperti itu," ujarnya.
Menurut Ichsan, tidak benar semua jemaah bubar dan meninggalkannya saat berkhotbah. Jemaah yang bubar, kata Ichsan, hanya sebagian kecil.
"Jadi begini, kalau yang diberitakan itu jemaah bubar itu sebenarnya salah. Karena yang bubar itu tidak sampai 5 persen. Kata-kata bubar itu kok sepertinya bubar semua, padahal yang masih bertahan banyak sekali," ungkapnya.
Termasuk pembahasan soal kasus penistaan agama oleh Ahok. Menurut Ichsan, pembahasan itu hanya pembukaan atas materi persatuan dan kesatuan Indonesia yang ingin disampaikannya. "Mengenai Ahok dan masalahnya itu, saya sebenarnya hanya kilas balik," tuturnya.
Ichsan menyebut hanya ingin berseru agar masyarakat menghentikan segala kebencian dan perpecahan yang saat ini muncul di tengah-tengah masyarakat. "Hentikan segala macam kebencian, perpecahan bangsa Indonesia. Karena kita bersaudara, makanya kita harus bersatu," tuturnya. 
 
Sumber : opinibangsa.id